Tema bahasan kita kali ini, yaitu sebuah band yang fenomenal, yaitu Cokelat, langsung aja..
Cokelat adalah nama Grup musik asal
Bandung, Indonesia. Grup musik ini memilih
nama "Cokelat" karena mereka ingin musik yang mereka
suguhkan bisa dinikmati oleh semua kalangan, seperti halnya makanan cokelat.
Awal : 1996-2000
Awal : 1996-2000
Cokelat berdiri pada tanggal 25 Juni
1996, dan sampai saat ini masih aktif dalam mewarnai panggung blantika musik
Indonesia.
Ya udah, gimana kalau namanya COKELAT aja!, kan gampang diinget tuh, semua orang juga suka Cokelat…" – Roberto Pieter – ex. Gitaris Cokelat.
Kata-kata tersebut terucap tanggal 25 Juni 1996, tujuh tahun yang lalu, di sebuah studio latihan di kota kembang - Bandung, ketika pada waktu itu Kikan, Ronny, Robert, Bernard juga Deden bingung mencari nama yang pas untuk mereka, oleh karena mereka nggak lama lagi bakal manggung di sebuah acara di kampus STISI (Sekolah Tinggi Seni Rupa & Desain Indonesia) yang terletak di salah satu kota yang menjadi episentrum musik Indonesia, Bandung. .
Kata c-o-k-e-l-a-t memang terucap dari sebuah spontanitas, namun tanpa menghilangkan maknanya, yaitu sebuah makanan gula-gula yang rasanya manis agak pahit atau sebaliknya dan disuka oleh banyak orang. "Ya emang, kita kan mau dikenal dan disukai sama banyak orang, jadi nama Cokelat itu pas banget deh kayaknya!" ujar Kikan tujuh tahun yang lalu.
Sebagaimana representasi dari kehidupan, makanan Cokelat membawa setiap orang merasakan pahit dan manisnya hidup, dimana ada pengalaman manis, ada pengalaman pahit, ada kenangan manis, ada kenangan pahit, atau sebenarnya inisiatif nama Cokelat lahir karena empat cowok pahit dan satu cewek manis? Sepertinya itu semua tidak begitu penting, karena selama tujuh tahun ini Cokelat telah mencapai impiannya untuk terus berkarya dan eksis di kancah musik Indonesia.
Mungkin tujuh tahun bersama-sama, berkarya, bekerja keras dan menjalani proses mencapai impian bukanlah jalan yang mudah. Hingga hari ini, Cokelat telah mengalami beberapa kali perubahan personil. Semula ada Kikan, Ronny, Robert, Bernard, dan Deden, kemudian sewaktu rekaman album kompilasi "Indie Ten" (1998) Ervin masuk menggantikan Deden, kemudian pada saat album "Untuk Bintang" (2000) Edwin masuk menggantikan Bernard dan keluarnya Robert menjelang album "Rasa Baru" (2001) dan hingga saat ini Cokelat menemukan formasi terbarunya.
Ya udah, gimana kalau namanya COKELAT aja!, kan gampang diinget tuh, semua orang juga suka Cokelat…" – Roberto Pieter – ex. Gitaris Cokelat.
Kata-kata tersebut terucap tanggal 25 Juni 1996, tujuh tahun yang lalu, di sebuah studio latihan di kota kembang - Bandung, ketika pada waktu itu Kikan, Ronny, Robert, Bernard juga Deden bingung mencari nama yang pas untuk mereka, oleh karena mereka nggak lama lagi bakal manggung di sebuah acara di kampus STISI (Sekolah Tinggi Seni Rupa & Desain Indonesia) yang terletak di salah satu kota yang menjadi episentrum musik Indonesia, Bandung. .
Kata c-o-k-e-l-a-t memang terucap dari sebuah spontanitas, namun tanpa menghilangkan maknanya, yaitu sebuah makanan gula-gula yang rasanya manis agak pahit atau sebaliknya dan disuka oleh banyak orang. "Ya emang, kita kan mau dikenal dan disukai sama banyak orang, jadi nama Cokelat itu pas banget deh kayaknya!" ujar Kikan tujuh tahun yang lalu.
Sebagaimana representasi dari kehidupan, makanan Cokelat membawa setiap orang merasakan pahit dan manisnya hidup, dimana ada pengalaman manis, ada pengalaman pahit, ada kenangan manis, ada kenangan pahit, atau sebenarnya inisiatif nama Cokelat lahir karena empat cowok pahit dan satu cewek manis? Sepertinya itu semua tidak begitu penting, karena selama tujuh tahun ini Cokelat telah mencapai impiannya untuk terus berkarya dan eksis di kancah musik Indonesia.
Mungkin tujuh tahun bersama-sama, berkarya, bekerja keras dan menjalani proses mencapai impian bukanlah jalan yang mudah. Hingga hari ini, Cokelat telah mengalami beberapa kali perubahan personil. Semula ada Kikan, Ronny, Robert, Bernard, dan Deden, kemudian sewaktu rekaman album kompilasi "Indie Ten" (1998) Ervin masuk menggantikan Deden, kemudian pada saat album "Untuk Bintang" (2000) Edwin masuk menggantikan Bernard dan keluarnya Robert menjelang album "Rasa Baru" (2001) dan hingga saat ini Cokelat menemukan formasi terbarunya.
Album Cokelat : 2001-2009
Pada
hari jadinya yang ke-7 ini, Cokelat memperkenalkan format barunya yang akan
muncul sebagai formasi di album ketiganya. Setelah berjalan beberapa waktu,
akhirnya Cokelat memutuskan untuk menetapkan Ernest menempati posisi Robert
sebagai gitaris Cokelat. Ernest yang selama ini berstatus additional player
telah resmi menjadi personil Cokelat tertanggal 31 Mei 2003. Ernest sendiri
adalah adik dari Edwin, selama ini ernest telah menjalani hari-hari bersama
Cokelat dimulai semenjak ia menjadi crew Cokelat, hingga menggantikan posisi
gitar kedua bertandem bersama sang abang diatas panggung.
Kota satu ke kota yang lain, perjalanan satu ke perjalanan yang lain, panggung satu ke panggung yang lain, kenangan satu ke kenangan yang lain. Hari jadi kali ini menjadi sangat istimewa, kalau tahun-tahun lalu lebih banyak diperingati di Bandung, sempat pada tahun lalu, Cokelat memperingati hari jadinya yang ke enam di Aceh, penuh ketegangan, penuh kenangan dan kali ini kami memperingatinya di Jakarta. Bukan Cokelat akan pindah base ke Jakarta, tetapi kebetulan pada saat ini Cokelat sedang menyelesaikan proses rekaman album ketiganya, "Segitiga".
Menjelang hari jadi negeri ini, lagu-lagu perjuangan kerap terdengar. Beberapa tahun belakangan ada warna baru yang terdengar. Bukan cuma lagu-lagu zaman dahulu kala yang diputar ulang. 'Bendera'-nya 'Cokelat' termasuk salah satunya.
Band yang terbentuk Juni 1996 silam ini rencananya akan mengaransemen ulang lagu kebangsaan. Vokalis 'Cokelat' Kikan mengatakan, akhir pekan lalu Menpora Adhyaksa Dault dan salah seorang anggota DPR RI di Jakarta mengundang mereka berdiskusi.
Kota satu ke kota yang lain, perjalanan satu ke perjalanan yang lain, panggung satu ke panggung yang lain, kenangan satu ke kenangan yang lain. Hari jadi kali ini menjadi sangat istimewa, kalau tahun-tahun lalu lebih banyak diperingati di Bandung, sempat pada tahun lalu, Cokelat memperingati hari jadinya yang ke enam di Aceh, penuh ketegangan, penuh kenangan dan kali ini kami memperingatinya di Jakarta. Bukan Cokelat akan pindah base ke Jakarta, tetapi kebetulan pada saat ini Cokelat sedang menyelesaikan proses rekaman album ketiganya, "Segitiga".
Menjelang hari jadi negeri ini, lagu-lagu perjuangan kerap terdengar. Beberapa tahun belakangan ada warna baru yang terdengar. Bukan cuma lagu-lagu zaman dahulu kala yang diputar ulang. 'Bendera'-nya 'Cokelat' termasuk salah satunya.
Band yang terbentuk Juni 1996 silam ini rencananya akan mengaransemen ulang lagu kebangsaan. Vokalis 'Cokelat' Kikan mengatakan, akhir pekan lalu Menpora Adhyaksa Dault dan salah seorang anggota DPR RI di Jakarta mengundang mereka berdiskusi.
"Kami diminta bawain lagu Indonesia Raya, rencananya lagu itu akan kami bawakan dengan versi akustik. Meski lagu nasional tidak selaris lagu pop, gitaris band ini, Ernest mengaku senang atas tawaran tersebut. "Bukan karena komersil kita mau mengaransemen lagu 'Indonesia Raya', kita semua cinta negara ini," ujarnya yakin. Pembuatan lagu baru ini, diilhami 'Bendera' yang telah menuai sukses.
Masih di tahun 2006, Cokelat meluncurkan album ketujuh. Yang menarik di album ketujuh ini, Cokelat memberikan 10 lagu wajib nasional Indonesia yang diaransemen ulang sehingga lebih fresh. Termasuk lagu Bendera karya Eross Chandra dan Satu Nusa Satu Bangsa karya L. Manik juga ada di dalam album UNTUKMU INDONESIAKU.
Saat disinggung mengenai album ke-delepan 'Panca Indera' mereka baru merampungkan pembuatan video klipnya pekan lalu. "Video klip itu kami buat sendiri. Sekarang kami masih promo album ke berbagai daerah," lanjut Ernest sembari menjelaskan mereka tengah mengumpulkan materi untuk album ke-sembilan.
Keluarnya Kikan serta Ervin sang Drumer
: 2010
Namun, pada Maret 2010, band yang telah
berkarir selama 14 tahun ini harus rela melepaskan Kikan sang vokalis
dan motor Cokelat, serta Ervin Syam Ilyas sang drummer, yang
menyusul tidak lama kemudian. Jadwal Cokelatyang padat disebut-sebut
sebagai penyebab kedua pentolan Cokelat ini mengundurkan diri, yang
menyisakanRonny, Edwin, dan Ernest sebagai
punggawa Cokelat.
Vokalis Baru : 2011 - Sekarang
Setelah
melakukan audisi tertutup yang dilakukan oleh personil Cokelatyang
tersisa, seorang vokalis baru didapatkan sebagai pengganti Kikan. Vokalis
yang beruntung in adalah Sarah Idol, yang dikenal publik setelah
kemunculannya dalam ajang pencarian bakat, Indonesian Idol 2007.
Setelah vokalis pertama Kikan berpisah dengan Cokelat, Cokelat mengumumkan personel barunya yaitu Sarah Hadju, finalis Indonesian Idol Musim Keempat.
Pada tanggal 19 Desember 2011, Sang vokalis Siti Sabariah Hadju alias Sarah Hadju resmi mengundurkan diri dari grup band ini dikarenakan ketidak cocokan Sarah dengan band ini. Band ini telah memiliki vokalis baru sebagai pengganti Sarah, yaitu Jackline Rossy alisan Jackline.
Nih boleh di comot lagu - lagunya guys..
Drama : download
Tanpa rasa : download
Karma : download
Betapa aku mencintaimu : download
Kebyar - kebyar : download
Bendera : download
Thanks yaa
Salam Musician!
Tanpa rasa : download
Karma : download
Betapa aku mencintaimu : download
Kebyar - kebyar : download
Bendera : download
Thanks yaa
Salam Musician!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar